berjalan di antara rerimbun sawit
aku seperti kembali dihadapkan pada keruwetan nasib
cakrawala hitam membentang tanpa tepi
di situ, seolah burung hitam
Aku melayang-layang mencari kepastian
kekasihku
batinku kosong mlompong
seperti lorong-lorong sempit kebun sawit
sudikah engkau memenuhi
dengan segala gelegak rindu
kekasihku,
kekasihku
aku linglung menemukan relung tempat kau bermenung
berulang kali mencari
tak jua ujudmu mampu kutemui
apakah jiwaku terlalu kerdil untuk dapat merangkulmu
jika benar begitu, maka biarkan aku terus melayang
agar labirin semu kehidupan ini
mampu kupandang dengan luas
dan dengan pasti kutemukan arah
menuju fitrahmu
Palembang, 04082012
aku seperti kembali dihadapkan pada keruwetan nasib
cakrawala hitam membentang tanpa tepi
di situ, seolah burung hitam
Aku melayang-layang mencari kepastian
kekasihku
batinku kosong mlompong
seperti lorong-lorong sempit kebun sawit
sudikah engkau memenuhi
dengan segala gelegak rindu
kekasihku,
kekasihku
aku linglung menemukan relung tempat kau bermenung
berulang kali mencari
tak jua ujudmu mampu kutemui
apakah jiwaku terlalu kerdil untuk dapat merangkulmu
jika benar begitu, maka biarkan aku terus melayang
agar labirin semu kehidupan ini
mampu kupandang dengan luas
dan dengan pasti kutemukan arah
menuju fitrahmu
Palembang, 04082012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar