sisa-sisa jejakmu masih kusimpan dalam rindu yang mulai mengering. ketika sengat surya menusuk lebih tajam dari biasanya, kau diamkan mataku yang mengharap sapa dan tinggalkanku terjebak dalam gumpalan debu pergimu.
sungguh bila mau mengerti, senyummu adalah mega terakhir musim ini yang gagal menjadi rintik hujan. hujan yang benar-benar tercurah dari langit, bukan hujan yang menetes dari mata yang gelisah.
adakah?
adakah yang tersisa dari sepoi yang terhenti selain gerah yang memangkas sumringah peraduan jiwaku. sedang satu-satunya lubang udara tempatku mengharap sejuk adalah cerobong asap yang di bawahnya bara kebencian belum benar-benar padam.kini disini, di beranda hatiku tlah kau cipta kemarau pajang. namun pada tepinya akan ada musim dingin untuk kembali pertanyakan
; kapan yang benar? atau tidak
241209
Jumat, 26 Maret 2010
Kepadamu Kekasihku
Tataplah aku!
sebelum senja menghitung usia
dan cemara memilih diam
"Juwita, jangan menangis!"
perkenankan
;ku kecup bibirmu yang tertinggal pada pokok dahan yang mengering
dan biarkan kemarau memilin serat-serat rindu kita menjadi temali
pada ujungnya,
pastikan hatimu,
hatiku berikat erat
dan,
tataplah aku!
ketika angin berdebu bosan menerpa
juwita
301209
sebelum senja menghitung usia
dan cemara memilih diam
"Juwita, jangan menangis!"
perkenankan
;ku kecup bibirmu yang tertinggal pada pokok dahan yang mengering
dan biarkan kemarau memilin serat-serat rindu kita menjadi temali
pada ujungnya,
pastikan hatimu,
hatiku berikat erat
dan,
tataplah aku!
ketika angin berdebu bosan menerpa
juwita
301209
Kumala Rinduku
bersanding surya meragu tuk berpongah di langit senja
Mahakam, melatarbelakangi siluet sendumu
di atas pelana sang lembuswana agung
menerbitkan rindu pada ujung gairah hening yang melecut
namun fatamorgana itu nyata-nyata menerbangkanku ke lamun tanpa batas
hingga wajahmu berlalu
bersama perahu nelayan yang berarak ke pelukan samudera
mahakam temaram
percikan kesadaran
;aku membutuhkanmu
300110
Mahakam, melatarbelakangi siluet sendumu
di atas pelana sang lembuswana agung
menerbitkan rindu pada ujung gairah hening yang melecut
namun fatamorgana itu nyata-nyata menerbangkanku ke lamun tanpa batas
hingga wajahmu berlalu
bersama perahu nelayan yang berarak ke pelukan samudera
mahakam temaram
percikan kesadaran
;aku membutuhkanmu
300110
Kumau Senyummu
perkenalkan; aku lelaki bermata malam, yang menatapmu dari balik bongkahan rindu. ketika hasrat yang lama terpendam tibatiba membuncah menjadi ngarai dimana kabut-kabut tipis yang turun hinggap di pepohonan menjadi merpati, terpekur mengurai kisah yang terangkum di pasi rembulan, bahwa aku mencintaimu.
aku tidak sedang berpuisi, hanya memindahkan apa yang menggumpal dalam dada ke tempat yang semestinya. kau boleh tidak percaya! seperti ketidakpedulian belukar pada hujan. namun ingatlah! aku masih punya dada untukmu bersandar dan rongga ini masih punya cukup ruang untuk menampung semua bentuk senyum yang kau cipta. dan kuharap semua itu memang benar untukku.
hanya untukku
060110
aku tidak sedang berpuisi, hanya memindahkan apa yang menggumpal dalam dada ke tempat yang semestinya. kau boleh tidak percaya! seperti ketidakpedulian belukar pada hujan. namun ingatlah! aku masih punya dada untukmu bersandar dan rongga ini masih punya cukup ruang untuk menampung semua bentuk senyum yang kau cipta. dan kuharap semua itu memang benar untukku.
hanya untukku
060110
Dilamun Sentani
cumulus nimbus berlari di mata
menjadi bingkai yang menyimpan potret rindu akan senyum yang kutinggalkan pada rapuh dinding malam
seperti sayapsayap besi yang membumbungkanku pada galeri angkasa tanpa batas
namun gumpalan itu beringsut pergi
saat lambaian dahan sagu memintaku berpaling,
sejenak..
lalu sepoi pertama yang menyapa
menggiring tatapanku pada landai menghijau yang memayungi tepitepi sentani
dan aku jatuh cinta
karena riak juga birunya kembali
timbulkan senyum yang tenggelam jauh di lubuk hati
091209
menjadi bingkai yang menyimpan potret rindu akan senyum yang kutinggalkan pada rapuh dinding malam
seperti sayapsayap besi yang membumbungkanku pada galeri angkasa tanpa batas
namun gumpalan itu beringsut pergi
saat lambaian dahan sagu memintaku berpaling,
sejenak..
lalu sepoi pertama yang menyapa
menggiring tatapanku pada landai menghijau yang memayungi tepitepi sentani
dan aku jatuh cinta
karena riak juga birunya kembali
timbulkan senyum yang tenggelam jauh di lubuk hati
091209
Sketsa Hitam Putih
terjebak purnama di rerimbunan rindu
dalam sketsa hitam putih mataku yang mulai lamur
bukan sakit, tak pula penyakit
ketiadaanmu
membuatku terjerembab dalam keheningan
rindu
bila dapat kutukar,
kan kurelakan seribu purnama dengan sedetik saja mendekapmu
dan kudendangkan lagu
mewakili rindu yang melampaui batas
dari cinta yang tak berbatas
171009
dalam sketsa hitam putih mataku yang mulai lamur
bukan sakit, tak pula penyakit
ketiadaanmu
membuatku terjerembab dalam keheningan
rindu
bila dapat kutukar,
kan kurelakan seribu purnama dengan sedetik saja mendekapmu
dan kudendangkan lagu
mewakili rindu yang melampaui batas
dari cinta yang tak berbatas
171009
Mei Kui Hua
kupetik detik terakhir
malam ini, yang masak terpanggang pijar bola api
di langit sarang naga
dentum tambur bersahut lengking simbal
membentuk senada, mengalun
lalu memantul menjadi kecupan hangat yang singgah di bibir
namun semua itu tak pernah benarbenar kurengkuh
terkulum bersama doadoa yang mengambang di bibir kuil
hingga wewangi dupa perlahan samar
aku,
ketika hening menyisa
terbata melafal namamu
Mei-Kui-Hua
150210
malam ini, yang masak terpanggang pijar bola api
di langit sarang naga
dentum tambur bersahut lengking simbal
membentuk senada, mengalun
lalu memantul menjadi kecupan hangat yang singgah di bibir
namun semua itu tak pernah benarbenar kurengkuh
terkulum bersama doadoa yang mengambang di bibir kuil
hingga wewangi dupa perlahan samar
aku,
ketika hening menyisa
terbata melafal namamu
Mei-Kui-Hua
150210
Rembulan Tak Berhati
pelupuk malam..
mataku di langit timur
saksi ratap nelangsa pungguk bertubuh
rindu, remuk redam
meski menjura dalam
masih saja pungguk dicibir rembulan yang kau anakemaskan
adilkah?
atau ini sajakmu
; memang
251109
mataku di langit timur
saksi ratap nelangsa pungguk bertubuh
rindu, remuk redam
meski menjura dalam
masih saja pungguk dicibir rembulan yang kau anakemaskan
adilkah?
atau ini sajakmu
; memang
251109
Kamis, 25 Maret 2010
DAWAI MERINDU
Sudah lama dawai tak berdenting
Dibisu sumbang jengkerik nan malu
Semestinya kau di sini
Bersandar temani sedih lantunkan pilu
Atau sekedar memukul kaleng-kaleng kosong
Isi riangku
Tengoklah!
Dawai inipun merindumu
260809
Dibisu sumbang jengkerik nan malu
Semestinya kau di sini
Bersandar temani sedih lantunkan pilu
Atau sekedar memukul kaleng-kaleng kosong
Isi riangku
Tengoklah!
Dawai inipun merindumu
260809
Ratu Hati
kau meringkuk di kedalaman malam
menggigil menawar ngilu menghujam
padahal beludru mendekap hangat
lelahkah?
terbaca senyummu menua
serenta gigi yang enggan berpijak lagi di tempatnya
tawa pun melirih
selayak erang burung kecil yang terluka
kau,
di batas indah ayu wajah
munafik bila kukatakan masih menarik
namun,
di mahligai cinta yang berkilau
kau tetap ratu hati
untukku selamanya
19082009
menggigil menawar ngilu menghujam
padahal beludru mendekap hangat
lelahkah?
terbaca senyummu menua
serenta gigi yang enggan berpijak lagi di tempatnya
tawa pun melirih
selayak erang burung kecil yang terluka
kau,
di batas indah ayu wajah
munafik bila kukatakan masih menarik
namun,
di mahligai cinta yang berkilau
kau tetap ratu hati
untukku selamanya
19082009
Karenamu
kabut mengawang menyelimuti hari
gelap melagu
; dulu.
lalu semburat jingga memaksaku akui sepi mendera
telantarkan putikputik yang merona pada senja kala sendu menyapa
; kini
di batas cakrawala hati
pada garis yang tak bertepi
nampak pelangi melintang berseri
meliuk indah tawarkan berjuta warna
kau
sedikitpun tak pernah kuduga sebelumnya
di tawar senyummu kutemukan serimba keindahan
tergambar pada semu pipimu yang merona
saat kuucap "i love you"
dan aku hanya mampu berlutut
ucap segunung kagumku
terangkai dalam larik kata rindu
mengalir perlahan dan bermuara di hatimu
hanya padamu
10082009
gelap melagu
; dulu.
lalu semburat jingga memaksaku akui sepi mendera
telantarkan putikputik yang merona pada senja kala sendu menyapa
; kini
di batas cakrawala hati
pada garis yang tak bertepi
nampak pelangi melintang berseri
meliuk indah tawarkan berjuta warna
kau
sedikitpun tak pernah kuduga sebelumnya
di tawar senyummu kutemukan serimba keindahan
tergambar pada semu pipimu yang merona
saat kuucap "i love you"
dan aku hanya mampu berlutut
ucap segunung kagumku
terangkai dalam larik kata rindu
mengalir perlahan dan bermuara di hatimu
hanya padamu
10082009
Cinta Apa Sampah
Malam itu,
kutanya
; rindukah kau padaku?
kau diam
membisu
tidak juga menggeleng
lalu berlalu
kemarin kau bersama yang lain
bila benar cinta adalah perihal saling mengerti,
jujur aku terluka
kau benamkan aku dalam ketidakberdayaan
tuk terus menyanjung
atau melupakanmu
01072009
kutanya
; rindukah kau padaku?
kau diam
membisu
tidak juga menggeleng
lalu berlalu
kemarin kau bersama yang lain
bila benar cinta adalah perihal saling mengerti,
jujur aku terluka
kau benamkan aku dalam ketidakberdayaan
tuk terus menyanjung
atau melupakanmu
01072009
Melodi Rindu
Akan kubangkitkan kembali melodi rindu yang meragu
Mengalun lirih
Membuai
Merengkuh sukma
Sekedar mengingatkanmu kembali
; padaku
Tanpa tanggal
Mengalun lirih
Membuai
Merengkuh sukma
Sekedar mengingatkanmu kembali
; padaku
Tanpa tanggal
Terima atau Tidak?
Terima,
.......... tidak,
terima,
.......... tidak,
terima......
seperti bocah lugu, bermain kancing baju
kau undi cinta yang ku tuju padamu
kau ragu?
apa?
yang mana?
wajah,
dompet,
atau hatiku?
cepatlah! aku resah menunggu.
040709
.......... tidak,
terima,
.......... tidak,
terima......
seperti bocah lugu, bermain kancing baju
kau undi cinta yang ku tuju padamu
kau ragu?
apa?
yang mana?
wajah,
dompet,
atau hatiku?
cepatlah! aku resah menunggu.
040709
Berawal Dari Mata
tertegunku disudut tatapanmu
sedetikjiwa mengawang
terlena di kedalaman matamu
kau bukan peri
selaksa dewi menari di tepian hati
merenggut, menjamah takdirku
dan aku tak sedang bermimpi
--Chinmi--
03 Juli 2009
sedetikjiwa mengawang
terlena di kedalaman matamu
kau bukan peri
selaksa dewi menari di tepian hati
merenggut, menjamah takdirku
dan aku tak sedang bermimpi
--Chinmi--
03 Juli 2009
Sembilu
aku sembilu
tersayat dari indahku
tak mengapa
tunggu!
bila kusentuh indahmu
lalu tinggalkan sayatan teramat dalam hingga kau lupa sakitnya
kukecap perihmu, menari lalu memaki
hingga rintih, erang, tangismu meninabobokan tajamku
aku sembilu
tercipta karena manis cintamu
21072009
tersayat dari indahku
tak mengapa
tunggu!
bila kusentuh indahmu
lalu tinggalkan sayatan teramat dalam hingga kau lupa sakitnya
kukecap perihmu, menari lalu memaki
hingga rintih, erang, tangismu meninabobokan tajamku
aku sembilu
tercipta karena manis cintamu
21072009
Cinta Lama
Dalam bulir gelisah yang tibatiba saja mencair
kau titipkan sajak cinta lama
;untukku
lirih lantun kidung rindu memaksa anganku tuk kembali susuri masa saat keindahan kita bermula.
Aku,
kamu,
mercury yang malas berpendar,
juga kemangi yang tersiasia karena obrolan kita.
Cinta, kau ingat?
aroma nikmat seporsi pecel lele yang kita santap bersama?
atau ceritamu tentang jingganya merah,
hitamnya kelabu yang kau sendiripun tak tahu?
"akh.. kau"kau terindah yang pernah kumiliki
bidadariku, masih bidadariku
sebelum akhirnya luka rindu merentang panjang di kalbu
17072009
kau titipkan sajak cinta lama
;untukku
lirih lantun kidung rindu memaksa anganku tuk kembali susuri masa saat keindahan kita bermula.
Aku,
kamu,
mercury yang malas berpendar,
juga kemangi yang tersiasia karena obrolan kita.
Cinta, kau ingat?
aroma nikmat seporsi pecel lele yang kita santap bersama?
atau ceritamu tentang jingganya merah,
hitamnya kelabu yang kau sendiripun tak tahu?
"akh.. kau"kau terindah yang pernah kumiliki
bidadariku, masih bidadariku
sebelum akhirnya luka rindu merentang panjang di kalbu
17072009
Menunggu Disunting
Nak..
sudak kubaca sajakmu pada malam
tentang merah yang merekah
harum yang semerbak
selalu pula menggema senandung takjubmu
saat rona senja menyentuh ranumnya
kala surya merah jambu menyapa indahnya
aku percaya
tapi…
kemarin mawarku menangis
satu kelopaknya terkulai
esok, entah
nak..jangan tunggu
mawarku bukan kuncup
24072009
sudak kubaca sajakmu pada malam
tentang merah yang merekah
harum yang semerbak
selalu pula menggema senandung takjubmu
saat rona senja menyentuh ranumnya
kala surya merah jambu menyapa indahnya
aku percaya
tapi…
kemarin mawarku menangis
satu kelopaknya terkulai
esok, entah
nak..jangan tunggu
mawarku bukan kuncup
24072009
Jalani Apa Adanya
Izinkan kukemas rindu yang kutitip padamu
semua, tanpa tersisa
kecuali sehelai lara dari cinta terlarang
kusimpan dekat tidurmu
agar kau mudah mengingatnya
sementara biarkan kubawa cerita ini
kukisahkan pada "The Virgin"aku tak beda
hingga perlahan mimpi burukpun sirna
saat bibir mungil menari manja
memanggilmu "mama"
dan bocah lelakiku mengajak bermain bola
buah hati
;kau dan penggantiku
;aku dan penggantimu
28072009
semua, tanpa tersisa
kecuali sehelai lara dari cinta terlarang
kusimpan dekat tidurmu
agar kau mudah mengingatnya
sementara biarkan kubawa cerita ini
kukisahkan pada "The Virgin"aku tak beda
hingga perlahan mimpi burukpun sirna
saat bibir mungil menari manja
memanggilmu "mama"
dan bocah lelakiku mengajak bermain bola
buah hati
;kau dan penggantiku
;aku dan penggantimu
28072009
Mandi Cinta
kubiarkan telanjangku menggigil
mendesah, menikmat berjuta cinta yang memancar
mengalir perlahan membasuh sudut terdalam jiwa
membasah rasa
seketika harmoni menyapa
menjelma dalam pesona dendang asmara
lalu buihbuih rindu menggelembung
menyajikan keindahan bentuk dan kemilau warna
aku sedikitpun tak mampu menolak
bahkan ketika perciknya memerih mata
dan ku tenggelam di jernihnya
jauh teramat jauh
04082009
mendesah, menikmat berjuta cinta yang memancar
mengalir perlahan membasuh sudut terdalam jiwa
membasah rasa
seketika harmoni menyapa
menjelma dalam pesona dendang asmara
lalu buihbuih rindu menggelembung
menyajikan keindahan bentuk dan kemilau warna
aku sedikitpun tak mampu menolak
bahkan ketika perciknya memerih mata
dan ku tenggelam di jernihnya
jauh teramat jauh
04082009
Simphoni Pagi
pada pagi yang embunnya masih membasah dedaunan
bergelanyut pada putikputik yang siap mekar
bolehkah kusuguhkan kopi untukmu?
kuseduh dari manis cinta dan hitam asa
ku tuang dalam cawan asmara
lalu izinkan ku ajak kau bersulang dalam suka cita tanpa cela
hingga setiap reguknya melenakan jiwa
meresap dalam darah, menggumpal
lalu menyatu dalam sebuah simphoni
kujanjikan kau takkan pernah rela berhenti
menyanyi,
menari
dan aku akan terus menemani
hingga melodi jantung berhenti
08082009
bergelanyut pada putikputik yang siap mekar
bolehkah kusuguhkan kopi untukmu?
kuseduh dari manis cinta dan hitam asa
ku tuang dalam cawan asmara
lalu izinkan ku ajak kau bersulang dalam suka cita tanpa cela
hingga setiap reguknya melenakan jiwa
meresap dalam darah, menggumpal
lalu menyatu dalam sebuah simphoni
kujanjikan kau takkan pernah rela berhenti
menyanyi,
menari
dan aku akan terus menemani
hingga melodi jantung berhenti
08082009
Simalakama Cinta
Aku mekar liar
di kepala,
di otak
mengakar ke hati
membuah ragu
mesti kau injak ibu-bapakmu
tumpuk jiwa mereka bersama karung-karung ketidakpedulian, ketidakwarasan
lalu petik aku!
bila tidak,
liurmu kan terus menetes
hingga cairan hasrat darimu mengering
lalu tenggelamkanmu dalam kecewa yang luar biasa
yang mana?
karena ku simalakama cinta
200809
di kepala,
di otak
mengakar ke hati
membuah ragu
mesti kau injak ibu-bapakmu
tumpuk jiwa mereka bersama karung-karung ketidakpedulian, ketidakwarasan
lalu petik aku!
bila tidak,
liurmu kan terus menetes
hingga cairan hasrat darimu mengering
lalu tenggelamkanmu dalam kecewa yang luar biasa
yang mana?
karena ku simalakama cinta
200809
Rindu Terlunta
rerindu jalang terlunta
dibekap pongah detak waktu
seakan cadas tak terbelah
didaki penuh lumut
terpelanting
rerindu luruh
rerindu lusuh
jalang terlunta
281009
dibekap pongah detak waktu
seakan cadas tak terbelah
didaki penuh lumut
terpelanting
rerindu luruh
rerindu lusuh
jalang terlunta
281009
Aku Padamu
izinkan kuungkap kebenaran tentangku padamu
meski hanya debar-debar di dada
namun rasa ini terlalu menyiksa
menyita separuh hariku tuk sekedar tatapi bingkai penuh senyummu
lagi-lagi aku terperangkap dalam lamun yang tak berkesudahan
ketika malam mengepakan sebelah sayapnya
lalu di antara bulu hitamnya yang luruh terselip wajahmu
melambai ke arahku namun malu saat jemariku lancang menyentuh
kau,
tak mungkin kupendam lebih lama lagi
sudah terlalu banyak salam hangat yang kutitipkan pada malam,
di rintik hujan juga pada semilir angin yang singgah di beranda rumahmu
sekarang mereka menuntutku tuk segera katakan aku cinta kamu
ya.. "AKU CINTA KAMU"
010909
meski hanya debar-debar di dada
namun rasa ini terlalu menyiksa
menyita separuh hariku tuk sekedar tatapi bingkai penuh senyummu
lagi-lagi aku terperangkap dalam lamun yang tak berkesudahan
ketika malam mengepakan sebelah sayapnya
lalu di antara bulu hitamnya yang luruh terselip wajahmu
melambai ke arahku namun malu saat jemariku lancang menyentuh
kau,
tak mungkin kupendam lebih lama lagi
sudah terlalu banyak salam hangat yang kutitipkan pada malam,
di rintik hujan juga pada semilir angin yang singgah di beranda rumahmu
sekarang mereka menuntutku tuk segera katakan aku cinta kamu
ya.. "AKU CINTA KAMU"
010909
Tak Sempurna
aku bukan arjuna
adalah kau yang membusurkan panah cintaku ke dadamu sendiri
hingga menghadirkan lubang yang tak pernah mampu ku tutup
bahkan ketika prosesi menakutkan kita jelang
sejatinya aku bukan arjuna
ketika mentari senja memetakan bayang panjang menyempit rindumu di pelataran hatiku
dan kau bawa lenaku dalam rengkuhanmu tuk pertama kali
aku yakin kau tahu itu
kemudian cemburu menghangat bagai perapian
membakar potonganpotongan kering cintaku
dan kau pertanyakan
kenapa aku bukan arjuna?
080909
adalah kau yang membusurkan panah cintaku ke dadamu sendiri
hingga menghadirkan lubang yang tak pernah mampu ku tutup
bahkan ketika prosesi menakutkan kita jelang
sejatinya aku bukan arjuna
ketika mentari senja memetakan bayang panjang menyempit rindumu di pelataran hatiku
dan kau bawa lenaku dalam rengkuhanmu tuk pertama kali
aku yakin kau tahu itu
kemudian cemburu menghangat bagai perapian
membakar potonganpotongan kering cintaku
dan kau pertanyakan
kenapa aku bukan arjuna?
080909
Rabu, 24 Maret 2010
Mendem Rondo Suparti
Suparti adalah sepenggal kisah, tentang keindahan bentuk yang tak mungkin kumunafikan. Irama lenggok gemulainya bak mlakune macan luwe*. Menggiring bagian hitam mata ke sudut yang semakin sempit, hingga berhenti di satu titik. Terpesona
Senada takjubku kembali berdenting, selaras debar tak beraturan yang mengguncang dada ketika seberkas aura pemikat terlontar dari kerling mata yang ndamar kanginan*, menuntunku tuk susuri setiap jengkal makna keayuannya,
; alis nanggal sepisan*
; gulu ngelung gading*
; driji mucuk eri* yang terawat berseri
Sungguh kharisma itu tak mampu kutampik, terbawa dalam alunan rindu yang tak pernah putus. Menggumamkan kesah pesona kesempurnaan cipta. Menggoda kelelakianku tuk mencumbu asmara yang lama tak terjamah.
milikmu..
Suparti
310809
Senada takjubku kembali berdenting, selaras debar tak beraturan yang mengguncang dada ketika seberkas aura pemikat terlontar dari kerling mata yang ndamar kanginan*, menuntunku tuk susuri setiap jengkal makna keayuannya,
; alis nanggal sepisan*
; gulu ngelung gading*
; driji mucuk eri* yang terawat berseri
Sungguh kharisma itu tak mampu kutampik, terbawa dalam alunan rindu yang tak pernah putus. Menggumamkan kesah pesona kesempurnaan cipta. Menggoda kelelakianku tuk mencumbu asmara yang lama tak terjamah.
milikmu..
Suparti
310809
Sesalku Bunga
bunga..
maaf kuacuhkan wangimu sore itu
saat rintik paksaku berteduh bukan di daunmu
kau merajuk
lalu mematah kelopak sendiri
esoknya, bukan rekahmu kudapati
hanya batang sesal dan duri menanti rinduku
aku mengerti
dan terima
bahkan,
bila maaf kau simpan di ujungnya
kan kupeluk durimu
191009
maaf kuacuhkan wangimu sore itu
saat rintik paksaku berteduh bukan di daunmu
kau merajuk
lalu mematah kelopak sendiri
esoknya, bukan rekahmu kudapati
hanya batang sesal dan duri menanti rinduku
aku mengerti
dan terima
bahkan,
bila maaf kau simpan di ujungnya
kan kupeluk durimu
191009
Sajak Dahan Jambu
purnama sisa sebilah arit
mencabik waktu semakin jemu karena harus menunggu
di rindang dahan jambu yang teranggas rindu
ia dongengkan hikayat sang pecinta
yang mencumbu hijau dedaunan hingga mengering
lalu titipkan baitbait kesejatian pada putik bunga agar bermekaran
mewangi hati yang muram
dan aku di bawah pohon jambu menunggu
satu purnama tlah berlalu
110909
mencabik waktu semakin jemu karena harus menunggu
di rindang dahan jambu yang teranggas rindu
ia dongengkan hikayat sang pecinta
yang mencumbu hijau dedaunan hingga mengering
lalu titipkan baitbait kesejatian pada putik bunga agar bermekaran
mewangi hati yang muram
dan aku di bawah pohon jambu menunggu
satu purnama tlah berlalu
110909
Langganan:
Postingan (Atom)