sambangi aku!
yang dipasung telanjang
dalam ruang pikir membeku
tangis tlah terenggut bersama doa yang tak sempat terucap
menggumpal di rongga mulut
menjadi dahak dan terpaksa harus kutelan
sambangi aku!
seperti kau hadir ketika Ibrahim dipanggang di atas bara
lalu kau selimuti dengan kesejukan
hingga tak secuilpun lidah api menjamah
Jibril,
api yang gagal itu kini memberhangus hatiku
lalu?
bukankah kau Jibril yang sama?
-Chinmi-
170310
Senin, 10 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar