kusaksikan tubuh-tubuh rapuh berbagi ketiak
menyibak malam basah seolah tabir
ada dengkur, menembangkan mimpi yang dipungut
dari tempat-tempat sampah
dari kaleng-kaleng kosong
dari cerita kepahlawanan yang mulai usang
sementara mataku telah begitu silau oleh lampu kota
hingga apalah artinya
sepertiga malam,
kutunaikan semua kemungkaran dalam sujud panjang
dan kuseka embun yang lirih berbisik
"nikmat mana lagi yang kau dustakan?"
entahlah..
terlalu banyak,
memang
-Chinmi-
02062010
Senin, 10 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar