sayu mataku mengecap malam
tapi wangi direguk lenyap
bersama embun yang luruh
layu mataku menatap malam
padahal buta seperti pagi
saat hening tumpah ke atas sajadah
"munafik!"
tiba-tiba hardik itu kasar menancap di sujudku
ketika repih-repih sesal coba kupadatkan kembali menjadi senandung puji,
aku terhakimi
di dentang ke lima yang menjadi sunyi
basah mataku membantah
; sajadah itu saksi
-Chinmi-
311209
Senin, 10 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar